Daily Archives: 07/08/2014

Peneliti dari Harvard Temukan Cara Menyimpan Data hingga 125 TB ke Dalam DNA

7 August 2014
Comments Off on Peneliti dari Harvard Temukan Cara Menyimpan Data hingga 125 TB ke Dalam DNA

Teknologi penyimpanan data kian canggih saja. Seagate pun memperkenalkan teknologi miliknya yang mampu menyimpan data sebanyak 125 TB dalam sebuah alat dengan ukuran 1 inci persegi. Namun hal tersebut jauh dibandingkan dengan hasil penemuan terbaru dari peneliti Harvard.


Para peneliti yang dipimpin oleh George Church tersebut berhasil menyimpan sebuah buku berjudul Regenesis: How Synthetic Biology Will Reinvent Nature and Ourselves in DNA dalam DNA. Church mengatakan bahwa kemampuan penyimpanan data sebuah DNA sangat tinggi. Sebagai perbandingan, DNA berukuran 1 milimeter kubik mampu menyimpan data sebesar 125TB.

Diapun membayangkan bahwa penggunaan DNA sebagai fasilitas penyimpanan bakal meningkatkan penggunaan teknologi oleh masyarakat. Dengan teknologi ini, pihaknya bisa merekam data dengan ukuran yang sangat besar. Namun, yang menjadi permasalahan adalah mengekstrak data dari DNA. Tentunya dibutuhkan dana yang tidak sedikit untuk mengambil data tersebut.

Sumber:  http://www.beritateknologi.com/

Kemampuan DNA Menyimpan Data

7 August 2014
Comments Off on Kemampuan DNA Menyimpan Data

PARA pengguna komputer biasanya menyimpan banyak data di komputer mereka. Para ilmuwan kini sedang berupaya membuat terobosan baru dalam sistem penyimpanan data. Mereka meniru sistem penyimpanan data yang jauh lebih canggih, yaitu DNA pada makhluk hidup.

Majalah Sedarlah edisi Desember 2013 mengungkapkan, DNA dalam sel bisa menampung miliaran data tentang suatu makhluk hidup. ”Kami sudah berhasil mengambil DNA dari tulang seekor mamot berbulu atau gajah purba,  lalu membaca data dalam DNA itu,” kata Nick Goldman dari European Bioinformatics Institute.

“DNA itu begitu kecil, padat, dan tidak perlu listrik untuk menyimpannya. Mengirimkan dan menyimpannya pun jadi mudah.” Tapi, apakah DNA bisa menyimpan data buatan manusia? Para peneliti itu menjawab, bisa. DNA (deoxyribonucleic acid), atau asam deoksiribonukleat adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Ribuan Tahun

Para ilmuwan telah berhasil membuat DNA tiruan yang bisa menyimpan data berupa tulisan, gambar, dan suara dalam bentuk kode-kode.
Ini mirip seperti alat penyimpanan data digital. Dan bela-kangan, mereka bisa membuka lagi data itu tanpa ada satu pun yang hilang. Mereka yakin bahwa nantinya 1 gram DNA buatan akan mampu menampung data dari sekitar 3.000.000 keping CD.

Data itu juga bisa awet selama ratusan bahkan ribuan tahun. Bisa jadi, sistem yang baru ini mampu menyimpan data digital yang ada di seluruh dunia. Maka, tak heran jika DNA disebut sebagai ”sistem penyimpanan terhebat yang pernah ada”. Apakah kehebatan DNA menyimpan data itu terjadi karena evolusi? Atau, apakah ada perancangnya?

DNA pertama kali berhasil dimurnikan tahun 1868 oleh ilmuwan Swiss Friedrich Miescher di Tubingen, Jerman, yang menamainya nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti sel. Namun demikian, penelitian terhadap peranan DNA di dalam sel baru dimulai pada awal abad 20, bersamaan dengan ditemukannya postulat genetika Mendel. DNA dan protein dianggap dua molekul yang paling memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis berdasarkan teori tersebut.

Dua eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA sebagai materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan rekan-rekannya, ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transform sel bakteri lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang dilakukan Hershey dan Chase membuktikan hal yang sama dengan menggunakan pencari jejak radioaktif (radioactive tracers). Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah: “bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi genetik”. Persoalan ini dijawab oleh Francis Crick dan koleganyaJames Watson berdasarkan hasil difraksisinar Xpada DNA olehMaurice Wilkins dan Rosalind Franklin.

Sumber:  ©2014 suaramerdeka.com